Pemimpin dan kepemimpinan
(government leadership)
Pemimpin dan kepemimpinan
(government leadership)
Perkembangan dalam sebuah organisasi ataupun lembaga yang sedang dikelolanya, diperlukan sebuah kepemimpinan yang berkualitas. Kemungkinan berkembang atau tidaknya sebuah lembaga tersebut juga dipengaruhi oleh kualitas kerja setiap pimpinan dan para pekerja lainnya. Dalam penelitian ini akan menganalisis bagaimana kepemimpinan dalam sebuah kantor pemerintahan dapat meningkatkan kualitas kerja.
Oleh karena itu, sebagaimana diketahui bahwa pimpinan yang baik harus memiliki pengetahuan, kedisiplinan, ketegasan dan keuletan dalam bekerja. Jadi setiap pemimpin harus memiliki kemampuan dan kemauan bekerja secara totalitas, karena berkembangnya sebuah lembaga tersebut tergantung kualitas kerja yang dilakukan.
Sebuah lembaga pemerintahan memerlukan suatu kepemimpinan yang dapat mengembangkan dan meningkatkan mutunya. Kepemimpinan yang dapat meningkatkan mutu sebuah kantor pemerintahan memerlukan adanya sebuah pemimpin yang dapat mengimplementasikan suatu pekerjaannya secara totalitas.
Oleh karena itu, dalam memimpin sebuah pemerintahan dapat meningkatkan kualitas kerja, seperti pada pemimpinnya sendiri maupun karyawan-karyawan yang ada di lembaga tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa kualitas kerja dalam sebuah kantor pemerintahan sangat diutamakan. Hal ini untuk menunjang keberhasilan sebuah pemerintahan yang dipimpinnya. Sebagai seorang pemimpin sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas kerja setiap para pekerja. Jadi kepemimpinan yang baik harus memiliki sebuah ketegasan dalam bertindak. Akan tetapi ketegasan yang dilakukan harus sesuai dengan aturan- aturan yang semestinya.
Jadi kepemimpinan (leadership) merupakan sifat yang mengandung unsur- unsur kemampuan yang diharapkan dapat mempengaruhi dan mengarahkan kepada bawahan sehingga mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai salah satu sifat yang dimiliki oleh seseorang dalam membimbing atau mempengaruhi seseorang agar mau bekerjasama dengan orang lain dan orang lain mau berbuat sesuai dengan yang dikehendakinya. Oleh karena itu, sebagai pemimpin harus mampu menganalisa berbagai bentuk kejadian- kejadian yang ada di lingkungan sekitarnya.
Teori Dasar Kepemimpinan
Kepemimpinan (Leadership) adalah salah-satu faktor organisasi, atau sebagai salah satu fungsi manajemen, oleh karena itu merupakan masalah yang sentral dan strategis. Organisasi tanpa pemimpin bagaikan kapal tanpa nahkoda, pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi dan misi terhadap masa depan, mengorganisir orang, dan mengelola pembaharuan atau reformasi dan perubahan.
Maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, mati hidupnya organisasi sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial, yaitu suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan lain, kekuatan yang mempengaruhi perilaku orang lain ke arah pencapaian tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah sebuah pengaruh, sedangkan pemimpin adalah seseorang yang memiliki pengaruh. Seseorang yang menduduki jabatan atau memerintahkan orang lain melakukan sesuatu tidak lantas di sebut sebagai pemimpin. Seorang pemimpin, meskipun ia memiliki berbagai pemikiran, gelar, dan jabatan jika tidak ada seorang pun yang mengikutinya, maka dia bukanlah pemimpin.
Gaya Kepemimpinan (Leadership behavior/style)
1. Gaya berorientasi pada tugas (Task oriented), yang cenderung sebagai gaya otoriter.
2. Gaya berorientasi pada orang (people oriented), yang cenderung sebagai gaya demokratis.
3. Gaya berorientasi pada kombinasi keduanya (tugas da orang), yang cenderung sebagai gaya moderat.
Fungsi Kepemimpinan
Ada lima fungsi kepemimpinan yang bersifat hakiki, yaitu:
1. Pemimpin Sebagai Penentu Arah
Pada dasarnya pemimpin menentukan arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan yang akan dicapai.
2. Pemimpin Sebagai Wakil dan Juru Bicara Organisasi
Tidak ada yang mempersoalkan kebenaran pendapat yang mengatakan bahwa dalam usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya, tidak ada organisasi yang bergerak dalam suasana terisolasi.
3. Pemimpin Sebagai Mediator
Dalam kehidupan organisasi, selalu saja ada situasi konflik yang harus diatasi karena permasalahan yang timbul dari berbagai sumber.
4. Pemimpin Sebagai Komunikator yang Efektif
Pemeliharaan hubungan baik ke luar maupun ke dalam dilakukan melalui proses komunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis.
5. Pemimpin Selaku Integrator
Merupakan kenyataan dalam kehidupan organisasi bahwa timbulnya kecenderungan berfikir dan bertindak berkotak-kotak di kalangan para anggota organisasi dapat diakibatkan oleh sikap yang negatif.
Kesuksesan suatu organisasi datang tidak hanya dari pemimpin yang berkualitas tetapi juga dari pengikut yang berkualitas. Para pengikut mengabdikan diri dan bersedia menjadi alat-alat pergerakan dari organisasinya serta mengintegrasikan kemampuan yang mereka miliki ke dalam tujuan besar organisasi sehingga pada akhirnya akan menciptakan sebuah sinergi yang utuh antara pengikut dan pemimpin tanpa banyak konflik internal.
Faktor manusia secara sederhana dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengikut dan pemimpin. Perbedaan antara pengikut dan pemimpin dapat dilihat dari tiga perspektif yaitu berdasarkan posisinya dalam struktur organisasi, keunggulan/ keahlian atau sikap, dan perilaku dalam aktivitasnya.
Kepemimpinan yang baik dalam mengelola sebuah kantor pemerintahan diperlukan adanya pengetahuan, kedisiplinan, ketegasan dan keuletan bagi pimpinannya. Karena pemimpin yang cerdas akan mampu mengembangkan lembaganya menjadi lebih baik.
Sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih 😊
Hapuskakak anak unisma yaa?
BalasHapusIyaa anak unisma😊
Hapuswarna templatenya aku suka kak, tulisannya nice
BalasHapusTerimakasih kak
Sama-sama..
HapusIzin share min
BalasHapusShare aja gppa😊
Hapus