What is big data?
Big Data adalah istilah umum untuk segala kumpulan himpunan data dalam jumlah yang sangat besar dan kompleks sehingga menjadikannya sulit untuk ditangani atau di proses jika hanya menggunakan manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional.
Big Data menjamin pemprosesan solusi data dengan varian baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis dan pelayanan publik di sektor pemerintahan. Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis.
Contoh Big Data dapat berupa data yang berukuran hingga petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1,024 petabytes), seperti milyaran hingga triliunan catatan personal seseorang yang semuanya berasal dari sumber berbeda seperti web, sales, customer service, social media, data mobile dan sebagainya.
Peranan data sangat penting terutama memasuki era ledakan data atau "Big Data". Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-data yang bervolume besar, cepat berubah, variatif, dan kompleks, dapat mengambil keuntungan yang besar.
Mengacu pada manfaat besar yang dapat ditawarkan oleh teknologi Big Data, menarik untuk melihat sejauh mana teknologi Big Data sudah dimanfaatkan di Indonesia, khususnya di lembaga pemerintahan, dan tantangan apa saja yang muncul dalam penerapannya.
Melalui teknologi informasi, triliunan byte data diciptakan setiap hari dari berbagai sumber, seperti dari media sosial, sensor, video surveillance, dan smart grids. Lautan data ini mengarah pada satu terminologi Big Data. Data memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan strategis. Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-data yang tersedia dalam volume besar, keragaman variatif, kompleksitas tinggi dan kecepatan penambahan data yang tinggi, dapat mengambil keuntungan yang besar.
Namun sayangnya, penerapan Big Data analitik masih belum begitu populer di Indonesia. Sejauh ini tiga bidang usaha pengguna utama Big Data di Indonesia yaitu perusahaan telekomunikasi, perbankan, dan produsen barang-barang konsumsi ringan dan murah seperti minuman dan makanan kemasan (consumer goods).
Beberapa manfaat Big Data yang sudah dirasakan khususnya bagi dunia usaha diantaranya untuk mengetahui respons masyarakat terhadap produk-produk yang dikeluarkan melalui analisis sentimen di media sosial; membantu perusahaan mengambil keputusan secara lebih tepat dan akurat berdasarkan data; membantu meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan; untuk perencanaan usaha dengan mengetahui perilaku pelanggan, seperti pada perusahaan telekomunikasi dan perbankan; serta mengetahui tren pasar dan keinginan konsumen.
Selain bermanfaat untuk analisis bisnis, teknologi Big Data juga dapat dimanfaatkan secara luas di pemerintahan. Beberapa peluang pemanfaatan Big Data di sektor publik antara lain untuk mendapatkan feedback dan respon masyarakat dari sistem informasi layanan pemerintah maupun dari media sosial, sebagai dasar penyusunan kebijakan dan perbaikan pelayanan publik; menemukan solusi atas permasalahan yang ada berdasarkan data,
Contohnya dengan menganalisa informasi cuaca dan tingkat kesuburan tanah, pemerintah dapat menetapkan atau menghimbau jenis varietas tanaman yang ditanam oleh petani pada daerah dan waktu tertentu; serta membantu dalam manajemen dan pengawasan keuangan negara.
Mengacu pada besarnya manfaat yang dapat ditawarkan oleh tren teknologi Big Data, khususnya di sektor publik, menarik untuk diteliti sejauh mana teknologi Big Data sudah dimanfaatkan di beberapa lembaga pemerintahan di Indonesia, dan tantangan apa saja yang muncul
dalam penerapannya.
Penerapan teknologi Big Data pada suatu lembaga dapat dilihat dari fungsi- fungsi yang sudah tersedia pada IT infrastrukturnya, sehingga dapat menjalankan kerja yang berhubungan dengan aplikasi mobile, social, dan Big Data-Analytic. Diharapkan hasil kajian dapat memberikan informasi dan inspirasi sehingga implementasi teknologi Big Data di Indonesia dapat semakin luas, khususnya di lembaga pemerintahan.
Konsep Big Data
Istilah Big Data mulai muncul setelah Tahun 2005 diperkenalkan oleh O’Reilly Media. Namun sebenarnya penggunaan data dan kebutuhan untuk memahami data tersebut sebenarnya sudah ada sejak jaman dulu (Aryasa, 2015) Banyak pihak yang mencoba memberikan definisi terhadap Big Data (Chandarana, Parth, & Vijayalakshmi, 2014) Dapat disimpulkan bahwa Big Data mengacu pada 3V: volume, variety, velocity, dan ada yang menambahkan unsur V lainnya seperti veracity dan value.
Volume (kapasitas data) berkaitan dengan ukuran media penyimpanan data yang sangat besar atau mungkin tak terbatas hingga satuan petabytes atau zettabytes; variety (keragaman data) terkait tipe atau jenis data yang dapat diolah mulai dari data terstruktur hingga data tidak terstruktur; sedangkan velocity (kecepatan) terkait dengan kecepatan memroses data yang dihasilkan dari berbagai sumber, mulai dari data batch hingga real time, sementara karakteristik veracity (kebenaran) dan value (nilai) terkait dengan ketidakpastian data dan nilai manfaat dari informasi yang dihasilkan.
Peranan data sangat penting terutama memasuki era ledakan data atau "Big Data". Ketersediaan data skala besar dan murah dewasa ini seharusnya mendorong berbagai pihak untuk memanfaatkannnya melalui implementasi Big Data analitik. Peluang dan manfaat penerapan Big Data sangat potensial termasuk di pemerintahan. Dengan menggunakan data, kebijakan publik bisa didesain dan diimplentasikan lebih efektif dan tepat untuk mencapai sasaran.
Dikutip dari tulisan Emyana Ruth Eritha Sirait
Kapan ya kak e-government dan big data bisa terimplementasi di seluruh Indonesia??
BalasHapusKalau menurut kakk ketika semua SDM sudah siap, Connecting siap dan perangkat nya sudahh siap.. tentu nya akan terimplementasi di seluruh Indonesia 👍
HapusTerimakasih
BalasHapusSangat menarik��
Sama2😊
HapusVery nice����
BalasHapusThanks..
Hapus